JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menegaskan pentingnya kontribusi Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH) dalam memperkuat ekosistem ekonomi perhajian.
Kepala Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, menyampaikan apresiasi ini dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, menyoroti peran vital BPS-BPIH, terutama dalam penghimpunan pendaftaran jamaah.
Menurut Fadlul, sinergi dengan BPS-BPIH bukan hanya soal operasional, tetapi juga menjadi elemen penting dalam meningkatkan kualitas layanan dan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan haji.
Annual Meeting & Hajj Banking Award sebagai Forum Konsolidasi
Apresiasi tersebut disampaikan pada acara Annual Meeting & Hajj Banking Award BPKH Tahun 2025 yang berlangsung di The Tribrata Dharmawangsa, The Opus Grand Ballroom, Jakarta. Kegiatan ini sekaligus menjadi forum konsolidasi dan penguatan sinergi antara BPKH dan BPS-BPIH.
Annual Meeting & Hajj Banking Award yang digelar ketiga kali selama masa kepengurusan BPKH periode 2022–2027 ini menjadi ajang untuk menyelaraskan agenda kerja sama, meningkatkan kualitas layanan, serta mendorong inovasi dalam ekosistem haji.
Fadlul menjelaskan, forum ini juga menjadi media untuk menyampaikan arah kebijakan pengelolaan keuangan haji agar lebih akuntabel dan berdampak langsung bagi jamaah.
Peran Strategis BPS-BPIH dalam Literasi dan Edukasi
Selain menjadi mitra operasional, BPS-BPIH juga berperan strategis dalam edukasi masyarakat mengenai pengelolaan keuangan haji. “Kolaborasi ini penting untuk menjaga kepercayaan dan memastikan layanan terus meningkat,” ujar Fadlul.
BPS-BPIH tidak hanya bertugas menghimpun pendaftaran jamaah, tetapi juga memberikan edukasi mengenai prosedur haji, literasi keuangan, dan pemahaman publik terkait pengelolaan dana haji. Peran ini dianggap krusial dalam menjaga transparansi dan efektivitas layanan perhajian.
Hajj Banking Award Tingkatkan Motivasi dan Inovasi Layanan
Harry Alexander, anggota Badan Pelaksana BPKH, menambahkan bahwa Hajj Banking Award menjadi bentuk penghargaan sekaligus motivasi bagi BPS-BPIH untuk terus meningkatkan inovasi layanan, tata kelola, dan dukungan terhadap ekosistem haji.
“Penghargaan ini mungkin belum sepenuhnya mencerminkan besarnya kontribusi BPS-BPIH, namun melalui forum ini, kami ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan sepanjang Tahun 2025,” ujar Harry.
Kategori penghargaan yang diberikan mencakup The Best of Hajj Registration & AUM Contribution Bank, The Best of Hajj Registration Target Achievement Bank, The Best of Young Hajj Pilgrims Registration Bank, Appreciation for Strategic Partner for Digital Hajj Services in BPKH Apps, dan Appreciation for Commitment to Hajj Ecosystem Collaboration.
Program Umrah sebagai Apresiasi Kinerja Terbaik
Selain penghargaan formal, BPKH memberikan apresiasi tambahan berupa program umrah bagi 24 perwakilan BPS-BPIH yang meraih kinerja terbaik sepanjang tahun. Bentuk penghargaan ini diharapkan dapat mendorong semangat dan loyalitas mitra kerja dalam memperkuat ekosistem haji.
Fadlul menekankan, kolaborasi ini harus terus ditingkatkan secara berkelanjutan, tidak hanya terbatas pada aspek penghimpunan pendaftaran haji, tetapi juga penguatan literasi, digitalisasi layanan, dan optimalisasi pengelolaan keuangan haji.
Sinergi Berkelanjutan untuk Layanan Haji Profesional
Ke depan, BPKH berharap sinergi dengan BPS-BPIH semakin selaras dengan arah kebijakan pengelolaan keuangan haji yang profesional, transparan, dan berkelanjutan. Tujuannya adalah mendukung kualitas penyelenggaraan ibadah haji nasional sehingga manfaat ekonomi dan sosial bagi jamaah semakin optimal.
Dengan strategi ini, BPKH menegaskan bahwa keberhasilan ekosistem haji tidak hanya diukur dari jumlah pendaftaran atau dana yang dihimpun, tetapi juga dari kualitas layanan, tingkat literasi masyarakat, serta kepercayaan publik terhadap lembaga pengelola.
Dampak Positif bagi Jamaah dan Masyarakat
Kolaborasi yang efektif antara BPKH dan BPS-BPIH memungkinkan jamaah memperoleh layanan yang lebih mudah, cepat, dan terpercaya. Selain itu, masyarakat mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai hak dan kewajiban terkait pengelolaan dana haji.
Sinergi ini diharapkan menjadi contoh kemitraan yang harmonis antara lembaga pengelola keuangan publik dan pihak perbankan, menciptakan ekosistem perhajian yang transparan, akuntabel, dan berdampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan.